Tentang Andrea bagian kedua

Saya sambung lagi, cerita tentang Andrea kekasihku.

Semenjak aku berpisah dengan Andrea, hubunganku selalu kami jaga sebaik mungkin dengan harapan hubungan cinta antara aku dan Andrea baik-baik saja.
Dalam benakku, mana bisa aku kan berpaling dari gadis secantik Andrea?
Tidak...., dan tidak mungkin ( pokoknya tekadku, impossible untuk berpisah atau putus )

Seminggu ku berpisah dengannya, terasa dunia ini seakan kelabu bagai awan yang berarak di langit menghalangi sinar matahari ke bumi.
Bayangkan.....
Hatiku mendung bagai awan
Hatiku bimbang, sedih dan menjerit pilu
Rasanya ingin sekali menumpahkan kerinduan ini yang terhalang samudera

Sebulan kemudian aku sudah membiasakan diri untuk menyadari perpisahan antara aku dan Andrea..
Ku obati rasa kangenku dengan sering-sering berhubungan via FB maupun by phone...

Sayangnya, terasa nggak cukup puas hubungan jarak jauh seperti ini.
Tapi sayang studiku di Belanda harus kuselesaikan dalam dua tahun. ( dua tahun kan terasa panjang.....)

Dalam hatiku,
Aku hanya berharap agar Adrea tetap setia dengan janji cintanya padaku.
Begitu juga diriku, ku pegang erat kata-kata setia ini dalam hati yang paling dalam.
Aku bisa, dan pasti bisa bertahan....

Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya selesailah sudah studiku dalam dua tahun sesuai dengan target semula.
Saatnya aku pulang kembali ke Tanah airku tercinta Indonesia.

Andrea.......
Aku pulang....., kita ketemu di Jakarta...